PERAN TENAGA PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MTS SALAFIYAH BODE

 PERAN TENAGA PENDIDIK  DALAM 
MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA
PADA MASA PANDEMI COVID-19 
DI MTS SALAFIYAH BODE
Oleh V/MPI/A :
Linda Astri Yanti (1808109006)
E. Nauval Bil Choir (1808109010)
Shofi Rohimatul Awalia (1808109013)
Mahpud Anwar (1808109028)
Diah Agus Fita (1808109030)
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
ndaalinda540@gmail.com sofirohimatul@gmail.com 
endasgatel123@gmail.com  mahpuda37@gmail.com  diahfita16@gmail.com 

Abstract
Teachers for the -common people are only understood as people in charge of teaching in a school. The difference in the meaning of educators from those who are teaching teachers to being professional educators, however, for some people this may be commonplace and not a problem. A teacher has a tremendous influence on the development of education in Indonesia. As educators in schools, they require professional skills. Students will be encouraged to learn if they have the passion to learn, especially in the midst of the Covid-19 pandemic like today. 
Teachers as people in charge of educating, teaching and as evaluators of students in schools. Fostering student enthusiasm for learning is one strategy in developing students' learning abilities and willingness. Among the logical ways to give students enthusiasm for learning is to link learning experiences and enthusiasm in the form of student motivation. Especially teaching students in schools is very concerned about this issue. So that as teachers or prospective teachers we must strive to be able to increase the enthusiasm for student learning, especially for students who have difficulty learning with various efforts that can be made by an educator including 1) giving gifts in the form of words, 2) creating a competitive environment, 3) using There are various methods, 4) giving appreciation in the form of symbolic values and 5) growing awareness of the importance of doing tasks.
Keywords : Eager to learn, Teachers, Teachers efforts
Abstrak
Tenaga pendidik bagi masyarakat awam hanya dipahami sebagai orang bertugas mengajar di suatu sekolah. Perbedaan pengertian tenaga pendidik dari orang yang bertugas megajar menjadi pendidik professional, namun bagi sebagian orang mungkin hal demikian biasa dan tidak dipermasalahkan. Seorang tenaga pendidik mempunyai pengaruh yang luar biasa untuk perkembangan pendidikan di Indonesia. Sebagai tenaga pendidik di sekolah memerlukan kemampuan yang professional. Siswa akan terdorong untuk belajar apabila mereka memiliki semangat untuk belajar terutama ditengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini. 
Tenaga pendidik sebagai orang yang bertugas mendidik, mengajar dan sebagai evaluator siswa di sekolah. Menumbuhkan semangat belajar siswa adalah salah satu strategi dalam mengembangkan kemampuan dan kemauan belajar siswa. Diantara cara yang logis untuk memberikan semangat belajar siswa ialah mengaitkan pengalaman belajar dan semangat berupa motivasi siswa. Terutama mengajar siswa di sekolah merupakan sangat berkepentingan dalam masalah ini. Sehingga sebagai tenaga pendidik atau calon tenaga pendidik kita harus berupaya untuk dapat meningkatkan semangat belajar siswa terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dengan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik diantaranya adalah 1) memberikan hadiah berupa ucapan, 2) menciptakan lingkungan kompetisi, 3) menggunakan metode yang bervariasi, 4) memberi apresiasi berupa symbol angka nilai dan 5) menumbuhkan jiwa kesadaran pentingnya mengerjakan tugas.
Kata Kunci : Semangat belajar, pendidik, upaya pendidik
Pendahuluan
COVID-19 telah menjadi pademi, sehingga pemerintah di indonesia telah Menerapkan pembatasan pembatasa  sosial bersekala besar (PSBB). Pemerintah Indonesia telah menghimbau untuk tetap di dalam rumah dan mengisolasi diri. Pemerintah Indonesia menerapkan aturan PSBB yang dibuat dalam rangka mencegah menularnya virus Covid-19.
Dalam usaha pembatasan sosial ini pemerintah indonesia telah membatas kegiatan diluar rumah seperti kegiatan pendidikan yang telah dilakukan secara online melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau dalam jaringan (daring) begitupun di MTs Salafiah Bode. Perubahan pembelajaran ini bisa dimaknai sebagai terjadinya pengembangan dan peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak mengetahui menjadi mengetahui. Hasil belajar bisa dimaknai sebagai hasil maksimal yang sudah diraih oleh peserta didik sesudah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari materi pelajaran.
Pembelajaran online dilakukan dengan memanfaatkan media teknologi. Pembelajaran online dilakukan dengan sistem belajar jarak jauh, dimana Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tidak dilakukan secara langsung dengan tatap muka. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan dua media baik cetak maupun non cetak.
Dengan adanya pembelajaran daring di MTs Salafiah Bode, menurut kami ada sebagian peserta didik menjadi kurang aktif dalam penyampaian penedapat dan pemikirannya, sehingga mengakibatkan proses pembelajaran yang bisa menjenuhkan. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh hasil yang kurang maksimal dalam hasil belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendorong untuk menggerakkan siswa agar semangat belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar.
Semangat belajar dapat dimiliki dengan meningkatkan motivasi belajar. Motivasi pembelajaran bisa disebut sebuah pendorong atau penggerak yang bisa membuat seseorang tertarik belajar sehingga menyebabkan akan belajar secara istiqomah. Motivasi yang rendah dapat menimbulkan rendahnya nilai keberhasilan belajar sehingga akan dapat merendahkan prestasi belajar. 
Belajar tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, namun bias jadi sebuah proses yang dialami seseorang agar bisa memahami apa yang dipelajari. Dengan proses inilah, di mana ada keberhasilan dan ada kegagalan. Proses belajar yang diberikan kepada siswa agar siswa dapat memahami apa yang telah guru sampaikan harus membuat siswa merasa nyaman, senang dan termotivasi untuk belajar. 
Berbagai model pembelajaran penting untuk diterapkan, dan siswa dijadikan subyek belajar bukan objek belajar yang hanya menerima dan guru yang aktif. Pembelajaran sekarang diharapkan siswa menjadi aktif dan secara kolaborasi berproses memahami materi yang akan disampaikan guru dan guru hanya sebagai fasilitator saja. 
Guru berperan sebagai pengarah belajar (director of learning). Dengan ini guru berperan untuk selalu menimbulkan, memelihar bahkan meningkatkan motivasi belajar siswa. Disini, guru memiliki peran sebagai motivator semua ats kegiatan belajar siswa. Sebagai motivator belajar, guru harus mampu untuk: (1) membangkitkan dorongan siswa dalam belajar, (2) menjelaskan secara jelas kepada siswa apa yang dapat diambil pada akhir pengajaran, (3) memberikan reward (hadiah) atas prestasi yang dicapai siswa, dan (4) membuat regulasi (aturan) perilaku siswa.
Proses ini yang akan membekas dan memberikan ketrampilan berpikir dan membentuk karakter yang baik pada siswa. Siswa bisa menunjukkan kekreatifitasannya, kecerdas dalam berpikir kritis, serta mampu menyelesaikan masalah bersama-sama, dan bisa menghargai orang lain. Model Pembelajaran ini yang sedang ditegaskankan pada Proses Belajar Mengajar (PBM) sekarang ini.
Belajar yang membuat siswa nyaman dan senang akan mampu membuat siswa memahami dan termotivasi untuk belajar. Namun seluruh pembelajaran berubah, sejak tanggal 16 Maret 2020, karena siswa mulai diberlakukan untuk belajar secara daring. Pandemi Covid-19 membuat keadaan memaksa siswa mengikuti pembelajaran secara online.
Eksistensi pembelajaran yang seharusnya menyenangkan akhirnya menjadi pembelajaran yang membosankan. Siswa tidak hanya sebagai subyek namun bisa saja menjadi obyek pembelajaran, maka dari itu perlunya strategi untuk bisa memotivasi kembali semangat dalam belajar. Pembelajaran online tidak harus memaksakan siswa mencapai target pembelajaran seperti ketika pembelajaran tatap muka. Namun menciptakan hati yang nyaman dan siswa merasa senang sehingga mereka masih yakin untuk tetap belajar dan menyongsong masa depan di tengah pandemi Covid-19 ini.
Mengajak siswa untuk selalu menjaga kesehatan, tetap semangat dalam menjalankan social distancing dan saling memberi motivasi kepada yang lain terutama antar siswa untuk tetap semangat dalam belajar. contohnya siswa diberitakan untuk mengirimkan foto tentang kegiatannya di rumah dan mengemukakan pendapatnya dalam melakasanakan pembelajaran dalam jaringan dalam pencegahan Covid-19. Saling memberikan support dan mengshare di grup belajar. Hal ini bertujuan membangkitkan suasana kekeluargaan, mengobati jeda waktu yang cukup lama tidak bertemu dan sekaligus saling memberi semangat belajar.
Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Bode yang terletak di jalan Kisabalanang No.8, Bodesari, Kec. Plumbon, Cirebon, Jawa Barat 45155 merupakan lembaga pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar yang diperlukan siswa untuk menunjang kehidupan dimasa yang akan datang dengan moto berilmu bertakwa berjuang.
Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Bode merupakan salah satu lembaga pendidikan yang tetap melaksanakan proses pembelajaran walaupun dimasa pandemi ini. Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Bode juga ikut menerapkan sistem pembelajaran dalam jaringan (Daring) sehingga siswa tetap bisa belajar walaupun berada di rumah. Meskipun siswa Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Bode dirumahkan akantetapi mereka tidak kehilangan semangat untuk belajar tentu saja karena adanya motivasi dari guru-guru. Guru-guru di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Bode ini pun tetap memberikan pembelajaran melalui aplikasi Online seperti Group WhatsApp, Google Classroom, Google Meet, Line sampai Zoom. Dengan menggunakan aplikasi Online tersebut guru-guru dan siswa dapat tetap melakukan pembejaran dengan metode, video call menggunakan Google Meet ataupun berdiskusi di Group WhatsApp dan Google Classroom. Dengan ini guru dapat melihat dan menilai keaktifan siswa dalam pembelajaran Daring tersebut.

Semangat Belajar
Semangat belajar dapat dikatakan juga sebagai motivasi belajar. Ada Banyak  berbagai definisi  mengenai  motivas belajar yang dikemukakan oleh beebrapa ahli ialah sebagai berikut :
Menurut Hakim, motivasi belajar adalah suatu semangat yang berupa dorongan untuk seseorang melakukan suatu tindakan demi mencapainya tujuan tertentu.
Menurut Gray, motivasi belajar adalah sejumlah proses kegiatan baik internal maupun eksternal bagi seseorang yang menimbulkan sikap semangat dalam melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Menurut Sudarwan, motivasi belajar adalah suatu dorongan, semangat, dan kebutuhan yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan. (Suprihatin, 2015)
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan  motivasi belajar  yaitu  sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang  yang  mendorong dan mengarahkan perilakunya pada tujuan yang ingin dicapai. Banyak siswa yang kurang berprestasi  bukan karena kemampuannya yang kurang,  tetapi karena  tidak adanya motivasi  belajar sehingga mereka tidak berusaha untuk mengarahkan segala  kemampuannya. Dalam proses pembelajaran tradisional yang menggunakan pendekatan  ekspositori  terkadang  unsur motivasi terlupakan oleh  seorang guru. Guru itu  seakan-akan memaksakan siswanya untuk  menerima materi yang disampaikan itu. Motivasi belajar tidak bisa terbentuk apabila siswa idak  mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar untuk dirinya.  motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, motivasi itu sendiri akan  tumbuh di dalam diri seseorang . Lingkungan juga merupakan salah faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri seorang siswa  untuk belajar lebih semangat . Terdapat dua faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu faktor intrinsic dan faktor ekstrinsik.
Faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar siswa Antara lain :
1. Minat terhadap bidang ilmu  yang dipelajarinya
2. Orientasinya dalam mengikuti pembelajaran.
Sementara untuk faktor-faktor ekstrinsik antara lain :
1. Kualitas guru yang mengajar;
2. Bobot materi pembelajaran  yang diajarkan kepada siswa;
3. Metode pembelajaran  yang digunakan guru;
4. Kondisi dan suasana ruang pembelajaran; dan
5. Fasilitas perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh siswa.
Motivasi belajar  pada saat pandemi covid 19 ini sangat penting bagi siswa  karena banyak siswa yang kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran daring yang sedang berjalan sekarang ini. Pembelajaran online yang sekarang ini  dilakukan dengan memanfaatkan teknologi modern  khususnya internet. Pembelajaran online dilakukan dengan sistem belajar dirumah sesuai dengan peraturan yang sudah di tetapkan, dimana semua  Kegiatan Belajar dan Mengajar atau sering kita sebut KBM  tidak dilakukan secara tatap muka. Pembelajara online dilakukan dengan menggunakan media teknologi, baik media cetak yang disebut dengan modul maupun non cetak yaitu dengan cara audio atau mmbuat vidio, menggunakan komputer/internet, siaran langsung di youtube dan bahkan melalui televisi.
Pada pembelajaran online, yang sekarang sedang dijalankan peserta didik dapat menjadi kurang aktif dalam menyampaikan aspirasi dan pemikirannya masing-masing, sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran yang menjenuhkan atau membosankan. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar karena merasa kehilangan semangat dalam pembelajaaran. Oleh karena itu, diperlukan pendorong atau motivasi  untuk menggerakkan  siswa agar lebih semangat belajar lagi  dan  dapat  meningkatkan  prestasi belajar.
Semangat belajar siswa di era covid 19 ini  dapat dimiliki dengan meningkatkan motivasi belajar. Motivasi belajar  dapat mendorong yang siswa, membuat siswa  akan tertarik kepada belajar sehingga akan belajar secara terus-menerus dan tidak memiliki rasa jenuh atau bosan pada siswa tersebut. Motivasi yang rendah dapat menyebabkan rendahnya keberhasilan siswa dalam belajar sehingga  prestasi belajar siswapun akan turun.
Faktor meningkatkan semangat atau motivasi belajar peserta didik, yaitu 
1. Bergaul dengan orang-orang yang giat  belajar 
Bergaul dengan orang yang giat  belajar dan yang berprestasi, akan  membuat siswa pun gemar atau senang  belajar.  Bertanya tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan  pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, bahkan  orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah  Prestasi yang diraihnya. Kebiasaan dan semangat mereka itu  akan menular kepada kita. 
2. Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang sangat  senang dalam  belajar. Contohnya membuat grup tertentu dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. 
3. Bergaul dengan orang-orang  optimis dan selalu berpikiran positif 
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah yang dihadapi sangatlah banyak. Kita akan tertular semangatnya, gairahnya, dan rasa optimisnya jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti orang tersebut , begitupun sebaliknyasebaliknya. 
4. Cari motivator 
Terkadang seseorang  juga butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup yang dihadapinya.  Misalnya: keluarga dan teman. Kita pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang  yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi kita belajar dan meraih prestasi belajar. Meningkatkan belajar saat pandemi covid-19 yang sekarang ini  menurut saya perlu  dipergunakan waktu kita  sebaik mungkin di rumah selama pandemi dengan kegiatan yang bermanfaat  salah satunya  dengan belajar online ini  kita harus memanfaatkan peluang waktu sebaik mungkin untuk belajar baik itu mengerjakan soal ataupun membaca. (Novidiantoko, 2020)

Peran Tenaga Pendidik
Peran seorang guru dalam proses kegiatan belajar mengajar diantaranya ialah mendidik, mengajar dan mengevaluasi. Adapun tugas utama seorang guru di sekolah adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Pendidik
Mendidik adalah usaha yang dilakukan untuk mengarahkan peserta didik kearah dewasa baik secara jasmani maupun rohani. Mendidik lebih dari sekadar mengajar, mendidik tidak hanya berbagi ilmu pengetahuan saja. Guru adalah seorang tenaga pendidik di sekolah yang menjadi panutan utama di sekolah bagi peserta didik. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki kualitas tertentu yaitu bertanggung jawab, disiplin yang tinggi dan sebagainya. Guru harus dapat memotivasi siswa untuk mengeksplor dunia mereka, menemukan pengetahuan baru dan berpikir secara kritis. Guru tidak hanya sebagai sumber utama belajar siswa namun guru juga berperan penting sebagai motivator bagi peserta didik untuk berperilaku dalam belajar. (Kurniawan, Peningkatan Kegiatan Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Implementasi Manajemen Kelas, 2020)
Tenaga pendidik juga memiliki tugas mengatasi perilaku negatif siswa melalui pendidikan, semua tenaga pendidik memiliki satu harapan dan tujuan yang sama, yaitu membuat peserta didik agar dapat menerima segala kondisi dirinya sendiri, dan lingkungannya dengan wajar.
Tenaga pendidik tentunya memahami dasar-dasar pada pendidikan, pendidikan dan perlakuan yang dapat diterima pada anak sejak kecil yaitu suatu pokok dari kenakalan anak peserta didik tersebut, maka pendidik atau guru dapat memahami bentuk-bentuk dari dasar pengetahuan yang setidaknya mengenai jiwa anak serta pokok dari pendidikan yang mesti dilakukan dalam menghadapi beragam sifat dan karakter dari anak peserta didik tersebut.
Pendidik menggunakan waktu luang dengan baik terhadap peserta didik, yaitu dengan tidak membiarkan anak peserta didik untuk mencari jalan sendiri, khususnya anaka yang akan menginjak di usia keremajaan. (Kurniawan, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Perilaku Negatif Siswa MTs Puisegeran Indramayu, 2019)
2. Sebagai Pengajar 
Mengajar pada dasarnya merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk menciptakan kondisi atau lingkungan yang mendukung untuk berlangsunya kegiatan proses belajar. Jika kegiatan seorang siswa di sekolah ialah belajar maka kegiatan seorang guru di sekolah ialah mengajar. Mengajar adalah usaha seorang guru untuk menyampaikan pengetahuan pada peserta didik dengan menanamkan pengetahuan kepada peserta didik dengan harapan peserta didik dapat memahaminya melalui proses belajar tersebut. Untuk itu perlu beberapa hal  yang dapat dilakukan seorang pendidik dalam proses pembelajaran ialah sebagai berikut:
a) Membuat ilustrasi, ilustrasi tersebut digunakan untuk menghubungan yang sedang dipelajari peserta didik dengan sesuatu yang telah diketahuinya.
b) Mendifinisikan, menjelaskan sesuatu kepada peserta didik secara jelas dan sederhana
c) Menganalisis, membahas materi satu persatu bersama peseta didik
d) Bertanya, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik apa yang belum dipahami atau melakukan tes seperti kuis
e) Merespon, mendengarkan penjelasan dari peserta didik terkait pertanyaan agar pembelajaran lebih hidup
f) Menyesuaikan metode pembelajaran, metode pembelajaran disesuaikan dengan materi dan kemampuan peserta didik untuk menghubungan apa yang telah diketahui peserta didik dengan yang baru. Sebagai Evaluator
3. Sebagai seorang evaluator 
Guru harus berlaku baik dan jujur terhadap penilaian peserta didik apabila dilakukan tes atau terkait dengan perilaku peserta didik ketika di sekolah. Penilaian dilakukan dengan teknik yang sesuai  baik tes maupun non tes dan sesuai dengan prosedur. Adapun kemampuan yang harus dimiliki guru sebagai evaluator adalah memahami teknik evaluasi, prosedur dan pengembangan dengan melihat validitas, reliabilitas dan sebagainya. (Kurniawan, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Beragama Siswa SMP Islam Al-azhar 5 Kota Cirebon, 2018)
Seorang guru berperan dalam mengajar diantaranya ialah meningkatkan semangat belajar siswa terutama pada saat pandemic covid-19 ini. Adapun upaya yang dapat guru lakukan ialah sebagai berikut :
1. Memberikan symbol berupa angka sebagai ciri dari penilaian terhadap hasil belajar siswa. Banyak siswa yang melihat symbol angka-angka tersebut sebagai motivasi dalam belajarnya di sekolah sehingga siswa belajar dengan maksimal terutama pada saat pandemic seperti sekarang.
2. Memberikan hadiah baik berupa ucapan semangat dalam belajar atau dalam bentuk lain sebagai apresiasi terhadap hasil belajar siswa
3. Ciptakan lingkungan yang berkompetensi dan persaingan yang sehat, ini dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan belajar. Karena kadangkala apabila terdapat saingan maka siswa akan semakin semangat dalam belajar
4. Ego-involvement yaitu tumbuhkan jiwa kesadaran siswa untuk pentingnya mengerjakan tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga membuat siswa lebih bekerja keras sebagai semangat belajar
5. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik diantaranya metode-metode pembelajaran sebagai berikut :
1) Metode Diskusi
Diskusi merupakan pembicaraan secara alami  oleh beberapa yang tergabung didalam satu kelompok untuk bisa saling bertukar pendapat mengenai suatu masalah ataupun bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban serta kebenaran atas suatu masalah.
Dalam diskusi pasti ada saja hal pokok yang dibahas. Dalam percakapan-percakapan pun diharapkan setiap pembicara tidak keluar dari pokok pembicaraan. Mereka diharuskan selalu kembali ke pokok masalah. Pada dasarnya diskusi itu berbeda dengan suatu percakapan, keadaan ini lebih santai terkadang dapat diselingi dengan lelucon atau humor. Di dalam diskusi, semua anggota harus berfikir dan disiplin. Keuntungan dari metode diskusi yaitu:
• Dapat mencakup semua siswa dengan secara langsung dalam proses pembelajaran.
• Setiap siswa menguji setiap tingkat pengetahuannya serta penguasaan materinya masing-masing.
• Dapat menciptakan dan mengembangkan bagaimana cara berfikir.
• Dengan mengajukan serta mempertahankan pendapat  didalam diskusi diharapkan setiap siswa akan bisa memperoleh kepercayaan atas kemampuan diri sendiri.
• Dapat mencakup usaha-usaha pengembangan sikap sosialisme serta sikap demokrasi.
Kelemahan Diskusi
• Diskusi membutuhkan banyak waktu.
• Seringnya peserta didik belum terlatih untuk melakukan diskusi.
• Terkadang guru pun ada yang tidak memahami cara berdiskusi.
Jenis-jenis diskusi
• Diskusi panel. Diskusi ini dilakukan oleh beberapa orang terpilih sebagai wakil dari orang banyak. Mereka merupakan pakarnya di bidang masing-masing serta mempunyai wawasan yang berbeda. Misalkan diskusi ini melibatkan peserta, maka diskusinya disebut forum.
• Simposium. umumnya diskusi ini sama seperti panel, tetapi diakhiri dengan sebuah keputusan. Setiap pembicaraan bisa mengemukakan pandangan dan pendirian yang berbeda. Pada diskusi ini peserta diskusi juga diberi kesempatan untuk berpendapat (forum).
• Diskusi seminar. Dalam seminar ada jenis pengarahan berupa pemberian garis pembicaraan dalam diskusi. Kemudian setelah pengarahan disampaikan, lalu disajikan kertas kerja oleh orang ahli. Kemudian bahan yang diterima dari pengarahan dan kertas kerja tersebut menjadi bahan diskusi.
• Diskusi formal. Diskusi ini dapat dilakukan seperti rapat formal dalam rapat guru dan kepala sekolah ataupun pertemuan antara guru dan wali murid.
• Dikelas pun dapat melakukan diskusi dengan cara: a. Guru menjelaskan permasalahan untuk dipecahkan. b. Setelah peserta didik paham masalahnya, diskusi pun dimulai, dan tiap peserta didik mengemukakan pendapatnya. c. Pengambilan kesimpulan.
2) Metode Discovery Learning
Discovery Learning merupakan belajar mencari dan menemukan sendiri. Pada sistem pembelajaran ini guru menyiapkan bahan pelajaran tidak berbentuk final, akan tetapi anak didik yang diberi kesempatan untuk mencari sendiri menggunakan cara pendekatan pemecahan masalah. Prosedurnya yaitu:
a. Simulation. Yaitu guru mengajukan persoalan kemudian menyuruh peserta didik untuk membaca ataupun mendengarkan uraian permasalahan.
b. Problem statement. Peserta  didik diberikan kesempatan untuk menggali berbagai permasalahan.
c. Data collection. Untuk menjawab pertanyaan, peseta didik diberikan kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang falid.
d. Data processing. Mengklarifikasikan semua informasi.
e. Verification atau pembuktian. Berdasarkan hasil pengolahan dan pembuktian lalu pengecekkan jawaban. 
f. Generalization. Berdasarkan hasil verifikasi, peserta didik belajar untuk menarik kesimpulan.
Kelebihan metode Discovery Learning
• Membantu mengembangkan ketrampilan siswa.
• Pengetahuan diperoleh dari strategi pendalaman.
• Strategi membangkitkan gairah pada siswa, misal seperti siswa merasakan jerih payah penyelidikannya.
• Kesempatan siswa untuk bergerak maju sesuai kemampuannya sendiri.
• Meenyebabkan kemandirian siswa dari cara belajarnya.
Kelemahan metode Discovery Learning
• Keharusan adanya persiapan mental.
• Di beberapa ilmu (misalnya IPA) fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide mungkin tidak ada.
• Tidak akan memberi kesempatan untuk berfikir kreatif, kalau berfikir kreatif, jikalau pengertian– pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian proses–proses dibawah pembinaannya.
Melihat keadaan sekarang yang terjadi terkait dengan wabah virus corona (covid-19) yang makin hari makin bertambah maka pemerintah memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh melalui online (Dalam Jaringan).
Maka dari itu kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi online untuk mempermudah diantaranya ialah sebagai berikut :
1. WhatsApp
WhatsApp ialah aplikasi pesan yang dilakukan di smartphone yang menggunakan data internet dalam menghubunginya. Dengan menggunakan aplikasi ini siswa dapat mengerjakan tugas, akan tetapi dengan syarat yang tentunya harus memiliki paket internet serta sinyal yang mendukung. 
Di dalam aplikasi ini dapat juga mengirimkan berupa foto, video atau file dokumen dan sebagainya. Dengan demikian kita dapat dengan mudah melakukan kegiatan pembejaran, apalagi dalam keadaan pendemi covid-19.  Di dalam aplikasi ini pun dapat melalukan panggilan suara atau pun panggilan video yang dalam satu kali panggilan dapat mencakup maksimal 8 orang dengan syarat ke 8 orang tersebut sama-sama menggunakan aplikasi WhatsApp yang sudah diperbaharui. Di WhatsApp juga dapat menggunakan Group belajar hanya dengan memasukkan Nomor atau kontak anggota ke dalam Group tersebut.
2. Googleclass Room
Google Classroom sebagai salah satu alat pembelajaran daring terkait himbauan belajar dari rumah demi mencegah pandemi virus corona COVID-19 di Indonesia. Google Classroom merupakan bagian dari G Suite for Education yang muncul dalam versi aplikasi. Untuk menggunakannya, peseta didik wajib memiliki akun Google agar saling terhubung.
Google Classroom membantu kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan produktif dengan membuat sederhana tugas, meninggikan kolaborasi, dan mengatur komunikasi.
3. Google Meet
Google Meet ialah sebuah aplikasi untuk komunikasi yang dikembangkan oleh google yang dapat mengakses beberapa orang dalam panggilan video. Google Meet dapat di akses melalui Aplikasi Google Meet itu sendiri dengan mengundang orang lain menggunakan Link ataupun kode akses, sehingga dapat melakukan panggilan video untuk pembelajaran daring.
Aplikasi ini sangat membantu kita di masa pandemi untuk mendapatkan ilmu ataupun kegiatan pembelajaran di Masa Pandemi ini dengan memberikan link akses. Dengan demikian Google Meet dapat membantu kita dalam pembelajaran di Masa pendemi covid-19.
4. Line
Line ialah aplikasi untuk pengiriman pesan yang dapat digunakan pada berbagai platform seperti smartphone, tablet, computer dan sebagainya yang dilakukan dengan menggunakan data untuk saling berkomunikasi. Aplikasi ini dapat dilakukan siswa dan guru untuk melakukan pembelajaran yang terpenting saling mempunyai Id Line.
Sama seperti WhatsApp aplikasi ini bisa membantu kita mendapatkan ilmu dan memanfaatkannya sebagai media pembelajaran saat Daring di masa pandemi seperti ini. Dengan demikian kita dapat dengan mudah melakukan pembelajaran dalam keadaan saat ini.
5. Zoom
Zoom ialah sebuah aplikasi komunikasi dengan menggunakan panggilan video. Aplikasi ini dapat digunakan di berbagai macam perangkat seluler, desktop, sampai telepon dan  sistem ruang sehinnga memudahkan siswa dan guru untuk dapat menjangkau adu mengakses aplikasi ini. Umumnya, pengguna biasa menggunakan aplikasi ini untuk kegiatan meeting sampai konferensi video dan audio.
Dengan menggunakan aplikasi Zoom ini, kita tidak perlu khawatir dengan gambar dan audio yang dihasilkan. Karena aplikasi Zoom telah disetting dengan kualitas high definition atau disebut HD sehingga pembelajaran jarak jauh dapat terasa nyaman. Aplikasi Zoom ini pun dapat mengundang hingga 1000 peserta dan 49 video di layar. (Afandi, Chamalah, & Gunarto, 2013)

Peran Tenaga Pendidik Dalam Meningkatkan Semangat Belajar di MTs Salafiyah Bode
Seorang pendidik merupakan sumber utama dalam pembelajaran di sekolah maka dibutuhkan seorang tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya serta dapat mengelola kelas dan memberikan pemahaman materi kepada siswa agar siswa dapat memahami materi dengan mudah terkhususnya pada masa pandemi covid-19 ini. 
Untuk mendapatkan seorang tenaga pendidik yang berkualitas maka perlu dilakukan rekruitmen dan seleksi untuk mendapatkannya.rekruitmen calon tenaga pendidik baru dilakukan oleh lembaga pendidikan setiap tahunnya dan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Sebelum dilakukan rekruitmen calon tenaga pendidik baru, Mts Salafiyah Bode ini melkaukan salah satu fungsi manajemen tenaga pendidik yaitu perencanaan calon tenaga pendidik baru. Kemudian di MTs Salafiyah ini seleksi untuk calon tenaga pendidik baru dilakukan oleh semua komponen lembaga termasuk guru maupun panitia pelaksana penerimaan pendidik baru terutama oleh kepala sekolah. Ataupun urutan kegiatannya ialah sebagai berikut :
1. Membentuk panitia pelaksana penerimaan tenaga pendidik baru
2. Memberikan informasi kepada public bahwa MTs Salafiyah Bode membutuhkan tenaga pendidik baru (sesuai dengan bidang yang dibutuhkan)
3. Dilakukan proses seleksi sesuai dengan bidang yang dibutuhkan 
4. Seleksi dilakukan secara jujur, efektif dan efisien
5. Memebrikan pengumuman penerimaan tenaga pendidik baru baik melalui WhatsApp atau Email
6. Melakukan tes wawancara, tes akademik, tes keagamaan dan micro teaching
7. Setelah diterima selanjutnya memberikan informasi seputar job description dan sebagainya oleh kepala sekolah
8. Diberikan informasi jadwal kegiatan sekolah baik jangka pendek maupun jangka panjang
Setelah mendapatkan seorang tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya maka tugas seorang pendidik di sekolah terutama di kelas ialah dapat mengelola kelas dengan baik terutama mengajar dengan metode yang disesuaikan agar siswa mudah memahami terutama saat pandemic covid-19 seperti sekarang, memberikan penilaian secara objektif.
Pada masa pandemic sekarang ini di MTs Salafiyah Bode siswa awalnya melakukan pembelajaran 2 hari dalam satu minggu yaitu senin dan selasa kelas VII, rabu dan kamis kelas VIII dan jum’at dan sabut kelas IX akan tetapi dipergunakannya sistem seperti itu belum sepenuhnya berjalan dengan maksimal yakni tiap kelas hanya ada 10 siswa hingga 15 siswa sehingga sekolah di MTs Salafiyah Bode menggunakan sistem baru yaitu satu minggu dilakukan oleh kelas VII, satu minggu berikutnya oleh kelas VIII dan satu minggu selanjutnya oleh kelas IX seperti itu yang sedang dilaksanaknnya.
Metode pembelajaran yang dilakukan di MTs Salafiyah Bode sebelum adanya Pandemi ialah dengan pembelajaran tatap muka dengan metode diskusi di kelas, ceramah atau guru menjelaskan materinya atau Tanya jawab dengan siswa. Pada sebelum pandemic guru menggunakan metode pembelajaran dilakukan sesuai dengan kondisi siswa MTs Salafiyah Bode.
Sementara ketika pandemic seperti sekarang di MTs Salafiyah Bode guru melakukan metode pembelajaran dengan daring (dalam jaringan) dengan memanfaatkan aplikasi WhatsApp guru memberikan informasi terkait materi pembelajaran. Akan tetapi semakin hari siswa semakin merasa bosan dengan metode pembelajaran tersebut ditambah dengan tugas semakin hari semakin bertambah, namun disini terdapat upaya tenaga pendidik di MTs Salafiyah Bode untuk meningkatkan semangat belajar siswa pada masa pandemic ini ialah sebagai berikut :
1. Memberikan semangat atau motivasi
Guru memberikan semangat kepada siswa dalam bentuk perhatian dengan ucapan melalui pesan singkat atau WhatsApp dan meyakinkan siswa bahwa situasi sekarang pasti akan berlalu dan kita harus dapat melewatinya namun belajar dengan semangat disamping itu pula guru memberikan semangat kepada orang tua siswa yang turut andil dalam membantu dengan memantau siswa untuk mengerjakan tugasnya dengan baik.
2. Membuat desain pembelajaran berbeda
Sebagai seorang guru yang harus dapat menyampaikan materinya kepada siswa agar siswa mudah memahami materi maka guru pun harus memiliki strategi dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memahaminya dengan mudah. Di Mts Salafiyah Bode ini dikarenakan menggunakan media WhatsApp untuk pembelajaran maka guru berinisiatif membuat power point yang didesain sedemikian rupa sehingga siswa mudah memahami, kemudian guru mengirimkan video-video pembelajaran kepada siswa dan sebagainya.
3. Adanya LKS (Lembar kerja siswa)
Guru di MTs Salafiyah Bode ini berinisiatif mengadakan buku LKS (lembar kerja siswa) sehingga siswa dengan mudah belajar dengan buku Lks tersebut disamping itu guru tetap menerangkan melalui video yang dikirim ke Grup WhatsApp (GWA) akan tetapi dengan adanya buku LKS dapat membantu siswa dalam belajar ditengah pandemic seperti ini.
4. Memberikan Penilaian Tugas
Guru memberikan penilaian sebagai bentuk semangat agar dapat ditingkatkan hasil belajarnya kemudian memberikan semangat kepada yang hasilnya kurang memuaskan dan memberikan apresiasi kepada siswa yang hasilnya sudah baik.
Ditengah upaya guru MTs Salafiyah Bode untuk meningkatkan semangat belajar siswa namun ada beberapa kendala terutama dalam pembelajaran diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Alat komunikasi
Media utama yang digunakan selama Pandemi ini untuk metode pembelajaran ialah gawai. Namun tidak semua siswa di MTs Salafiyah Bode ini memiliki gawai sehingga menjadi terhambat dalam pembelajaran atau telat dalam mengumpulkan tugas. Akan tetapi masalah tersbeut masih bisa diatasi dengan siswa yang tidak memiliki gawai bisa bertanya kepada temannya yang rumahnya dekat ataupun sebaliknya sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
2. Materi pembelajaran 
Adanya pandemic seperti ini membuat guru semakin mengajar dengan maksimal namun disamping itu tetap mengutamakan siswa untuk paham terhadap materi sehingga pembelajaran materi menjadi terkendala tidak selesai sesuai dengan rencana pembelajaran diawal.
3. Kuota internet
Disamping kendala tidak semua siswa memiliki gawai juga terdapat kendala lain yaitu kuota internet. Akan tetapi MTs Salafiyah Bode dapat mengatasinya dengan berkerjasama dengan operator atau penjual kartu internet diantaranya ialah  sekolah memberikan sejumlah kuota untuk siswa belajar dari rumah tersebut.
4. Kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar
Selama pandemic ini siswa melakukan kegiatan belajar dirumah, sementara kondisi dirumah ada yang kurang nyaman atau kadang bissing (ramai) sehingga menimbulkan siswa tersebut kurang konsentrasi dalam proses pembelajaran dimasa pandemic sekarang ini. 

Kesimpulan
Di Era pandemic seperti sekarang ini MTS Salafiyyah melakukan Pembelajaran online  dengan memanfaatkan teknologi khususnya internet. Pembelajaran online ini dilakukan dengan sistem belajar jarak jauh. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media teknologi yaitu media cetak (modul) dan menggunakan Grup WhatsApp (GWA).
Pembelajaran daring pada saat pandemic covid-19 ini tidak seefektif saat kegiatan pembelajaran tatap langsung karena ada beberapa kendala  guru dalam pembelajaran di MTs Salafiyah Bode dianaranya Alat komunikasi,  materi pembelajaran, kuota internet, dan kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar. Adapun peran guru Mts Salafiyah Bode dalam meningkatkan semangat belajar siswa pada pandemi diantaranya ialah  memberikan semangat dan motivasi, membuat desain pembelajaran yang berbeda, adanya lembar kegiatan siswa dan mmeberikan penilaian sebagai bentuk apresiasi dalam mengerjakan tugas.




Daftar Referensi

Afandi, m., Chamalah, E., & Gunarto, H. (2013). Model dan Metode Pembelajaran. Semarang: UNISSULA.
Kurniawan, A. (2018). Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Beragama Siswa SMP Islam Al-azhar 5 Kota Cirebon. Journal of Islamic Education Management (JIEM), 75-101.
Kurniawan, A. (2019). Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Perilaku Negatif Siswa MTs Puisegeran Indramayu. Jurnal Pendidikn Islam.
Kurniawan, A. (2020). Peningkatan Kegiatan Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Implementasi Manajemen Kelas.
Novidiantoko, D. (2020). Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Suprihatin, S. (2015). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, 73-82.


Komentar

  1. Untuk penyampaian uraian penjelasan sangat bagus, jelas dan terperinci dengan penyampaian informasi mengenai proses pembelajaran , sangat informatif

    BalasHapus
  2. Sangat menarik materi yang bagus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran motivasi siswa

    BalasHapus
  3. Materi nya sangat bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maupun siswi

    BalasHapus
  4. Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  5. Menarik pembahasannya kak, semangat selalu ya kak :)

    BalasHapus

Posting Komentar